Selasa, 10 November 2015

L A T E



rinai hujan sisakan lukisan bayangmu
tangan kasih penyisir poni yg damaikan, kurindu
meski tak pernah kau baca mata harapanku
sabar tunggu kata cinta indahmu,
coba tetap redam hati yg gundah tiap ingatnya.
cinta tak harus slalu terucap.
Namun,
seakan terhantam pantulan cermin diri,
temui sisa lamanmu kejutkan lemahkan jiwa.
coba kutertawa dalam hati
menyimpan leluconmu yg tak pnah kubayangkan.
datangmu tak pernah tepat,
saat usai pertemuan, selalu
hal yg hrusnya dijelaskannya br kutemui
semakin menguatkan gelisah raguku saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar